Oleh: Tsabit Walad Al-Wahad, S.T. Â (GES Environmental Engineer)
Interest in study related environmental economic valuation. Likes every sport activity, culinary, and travelling. He always want to try something new.
Saat ini Ganeca Environmental Services (GES) bersama dengan Institute for Global Environmental Strategies (IGES) sedang melakukan penelitian mengenai Business Models of Septage Management in Urban Areas in Indonesia. Salah satu kota yang menjadi area studi dalam kegiatan ini adalah Kota Denpasar. Dalam perencanaan pengelolaan lumpur tinja, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu aspek teknis maupun non-teknis. Jika aspek teknis maupun non-teknis direncanakan dengan baik, maka pengelolaan lumpur tinja akan berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, IGES (Jepang) yang diwakili oleh Dr. Ngoc Pham Bao sebagai Water and Wastewater Specialist, dan Tim GES (Indonesia) pada tanggal 16 November 2017, mengunjungi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Suwung. IPLT Suwung ini berlokasi di wilayah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Suwung, Kota Denpasar.
Perwakilan IGES dan GES diterima oleh bapak Agung selaku koordinator lapangan IPLT Suwung. Dalam kunjungan tersebut, perwakilan IGES dan GES didampingi oleh bapak Agung untuk berkeliling meninjau dan mengamati proses pengolahan lumpur tinja di IPLT Suwung. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap sistem pengelolaan lumpur tinja yang diterapkan di Kota Denpasar.
IPLT Suwung saat ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Pengelola Air Limbah (UPT PAL) dibawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. IPLT Suwung dibangun oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Dirjen Cipta karya KemenPUPR), melalui Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi (Satker PAMS) PUPR Provinsi Bali. IPLT Suwung berkapasitas 400 m3/ hari, dan rata-rata sebanyak 50 truk tinja dengan kapasitas 4m3 membuang lumpur tinja ke IPLT Suwung setiap hari.
Proses pengolahan IPLT Suwung, dimulai dengan alat separator untuk memisahkan minyak, lemak, dan sampah dari lumpur tinja. Lalu lumpur tinja diproses di Thickener dan menghasilkan effluent air dan lumpur. Air yang dihasilkan dari Thickener, selanjutnya akan dialirkan ke unit Anaerobic Batched Reactor (ABR) untuk diproses secara anaerobic. Â Setelah itu, air akan diproses di Aerobic Biofilter (ABF). Air hasil olahan dari ABF akan dibuang ke kanal di wilayah IPLT Suwung.
Selain itu, lumpur yang dihasilkan dari unit Thickener akan diproses di mixing tank. Dalam unit mixing tank ini, ditambahkan zat polymer dan kapur untuk menetralisir lumpur hasil olahan. Setelah itu, lumpur dari mixing tank diproses di Belt Filter Press untuk mengurangi kandungan air pada lumpur. Lumpur yang telah diproses di Belt Filter Press akan digunakan sebagai pupuk pada tanaman hias di wilayah IPAL dan IPLT Suwung.
Disclaimer: You may use and re-use the information featured in this website (not including GES logos) without written permission in any format or medium under the Fair Use term. We encourage users to cite this website and author’s name when you use sources in this website as references. You can use citation APA citation format  as standard citation format. Any enquiries regarding the use and re-use of this information resource should be sent to info@gesi.co.id