Logam Tanah Jarang (LTJ atau Rare Earth Element merupakan kumpulan dari unsur-unsur scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y). Diberikan istilah logam tanah jarang karena keberadaan LTJ tidak banyak dijumpai. Namun tanpa disadari LTJ sangat melimpah melebihi unsur lain dalam kerak bumi.
 sumber: https://www.epa.gov/radiation/tenorm-rare-earths-mining-wastes
Indonesia sendiri ternyata memiliki salah satu “harta karun” super langka yang jadi incaran banyak Negara. Potensi logam tanah jarang di Indonesia diperkirakan sangat besar, baik sebagai produk itu sendiri dan/atau mineral/unsur ikutan dari berbagai tambang mineral di Indonesia. Tambang logam tanah jarang yang ditemui di Indonesia di antara Timbal dan Grafit di Sumatera Barat, Bauksit di Kalimantan Barat, Timah dan Kaolin di Bangka Belitung.
Sumber: https://www.urbanasia.com/
Unsur-unsur yang terkumpul dalam LTJ memiliki peran penting dalam upaya mengembangkan industri yang maju dengan basis teknologi. LTJ dapat digunakan untuk peralatan dalam kehidupan hari-hari seperti memori komputer, DVD, dan lain-lain. Selain itu LTJ juga dapat digunakan pada energi nuklir, kimia, dsb. Bahkan, LTJ dapat digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB), bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.
Produk Magnet Berbasis LTJ
Perkembangan teknologi yang pesat, menunjukkan bahwa kebutuhan akan mineral semakin meningkat dan bermacam-macam. Tren terbaru dalam pengembangan energi dan industri yang ramah lingkungan adalah menggunakan mineral sebagai bahan baku sumber energi (baterai listrik), konversi energi (solar cell, wind turbin, dll.), industri pertahanan, kendaraan listrik, Industri elektronika lainnya (industri 4.0) yang membutuhkan beberapa jenis mineral seperti logam tanah jarang (LTJ). Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), suatu Logam Tanah Jarang memiliki potensi sebagai sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Namun sayangnya di Indonesia belum dapat melakukan pemanfaatan terhadap LTJ sebagai sumber energi bersih.
Dengan adanya isu Global, setiap negara berkompetensi menggunakan energi ramah lingkungan (Green Energy) dalam menghindari penggunaan energi emisi karbon yang tinggi, kebutuhan LTJ menjadi strategis, terlebih jika dapat dipasok secara mandiri dari sumber daya yang dimiliki. Indonesia sendiri memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satunya logam tanah jarang yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Namun di sisi lain, LTJ ini belum banyak dilakukan penggalian. Oleh karena itu, dengan adanya pemahaman mengenai LTJ diharapkan potensi LTJ dapat lebih dikembangkan agar bisa membantu indonesia dalam kebutuhan sumber energi yang ramah lingkungan dan efisien (enviromental friendly energy) serta kebutuhan akan pertahanan negara. (written by: engineer team)