Berikut adalah tulisan materi yang saya buat sebagai bagian dari materi didalam Materi Ajar Perencanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan… Design thingking merupakan topik yang menarik bagi siapapun (termasuk saya) yang terus belajar bagaimana cara melakukan atau mewujudkan ide-ide atau pemikiran yang inovatif terutama dalam hal ini dalam perencanaan lingkungan… Mudah-mudahan memberikan manfaat… 🙂
Inovasi didefinisikan sebagai perubahan terhadap sebuah proses atau menciptakan proses yang lebih efektif, cara berfikir, atau produk. Inovasi tidak hanya didefinisikan sebagai menemukan suatu hal yang baru. Namun, inovasi dapat pula diartikan sebagai melakukan perubahan terhadap sebuah proses yang telah ada sehingga dapat dihasilkan keluaran proses yang lebih efektif dan efisien. Dalam pengelolaan air limbah domestik, inovasi merupakan sebuah keharusan mengingat kompleksitas di setiap daerah khususnya di Indonesia berbeda-beda. Inovasi tidak hanya terkait dalam teknologi pengolahan yang dapat diterapkan namun dapat pula diterapkan untuk sistem secara keseluruhan baik teknis maupun non teknis. Melalui inovasi diharapkan dapat menjawab permasalahan atau isu-isu yang ada sehingga sistem pengelolaan air limbah dapat berjalan dengan baik.
Memahami Metode Design Thingking dalam Inovasi
Dalam melakukan perencanaan, seorang enjiner harus memiliki kemampuan melihat berbagai aspek sehingga hasil perencanaan dapat menjawab tantangan yang ada saat ini maupun tantangan masa depan. Dengan bahasa lain, memetakan dan memahami permasalahan sesungguhnya adalah cara terbaik untuk menemukan solusi terbaik.
Design thinking adalah sebuah metode berfikir yang mengadopsi cara seorang designer memikirkan dan mengerjakan proses kreatifnya dalam mengerjakan sesuatu (Visser, W. 2006). Design thinking juga dapat diartikan sebagai proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Dalam prosesnya, menurut Simon (1969) tedapat setidaknya tujuh aspek yang menjadi pertimbangan dalam pemecahan masalah menggunakan konsep design thinking, yakni define, research, ideate, prototype, choose, implement, dan learn. Melalui ketujuh tahapan ini, permasalahan dapat dipetakan, pertanyaan yang benar dapat keluar, lebih banyak ide yang dapat diciptakan, dan jawaban yang terbaik dapat ditentukan. Adapun penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut yakni:
- Define
Define merupakan tahapan untuk menentukan, memetakan dan memahami permasalahan yang ada. Telah diuraikan diatas bahwa pemahaman terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang atau akan terjadi dari berbagai sudut pandang merupakan aspek penting yang harus dilakukan oleh perencana. Proses identifikasi permasalahan dapat dikumpulkan dari teknologi-teknologi yang telah terbangun maupun dari pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari pihak lain. Dalam SPALD, telah cukup banyak informasi permasalahan-permasalahan yang terjadi ketika proses operasional maupun pemeliharaan sebuah instalasi pengolahan air limbah domestik. Permasalahan-permasalahan tersebut harus dapat dikumpulkan dengan dokumentasi yang baik sehingga dapat menjadi bahan penting dalam melakukan perbaikan maupun perencanaan di masa yang akan datang.
- Research
Observasi terhadap permasalahan yang ada menjadi bagian krusial untuk mengidentifikasi sumber permasalahan yang ada. Dalam konteks pengelolaan air limbah, permasalahan dapat timbul dari teknologi yang tidak mudah untuk dioperasikan atau manusia selaku pengguna teknologi tersebut. Hasil obserbasi diharapkan dapat secara detail menjawab sumber permasalahan secara detail dan jelas melalui proses intepretasi hasil observasi.
- Ideate
Pengembangan atau penciptaan ide dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan permasalahan-permasalahan yang telah diobservasi. Ide-ide diharapkan dapat dikumpulkan sehingga dapat dilakukan kajian pada tahapan selanjutnya sebelum memutuskan pilihan terbaik untuk menjawab permasalahan yang ada.
- Prototype
Pembuatan protoype atau proyek percontohan dilakukan bersumber dari ide-ide yang telah dikumpulkan. Pembangunan skala percontohan ini diharapkan dapat menunjukkan apakah solusi-solusi tersebut dapat mejawab permasalahan-permasalahan sebelumnya. Selain itu, tahapan ini juga menjadi penting untuk melihat potensi timbulnya masalah baru yang lain.
- Choose
Hasil observasi, penghimpunan ide, dan percobaan skala lapangan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan terbaik dari sebuah disain atau teknologi. Tahapan ini dapat berlangsung secara iteratif ketika sebuah ide yang dicoba skala lapangan tidak cukup efektif menjawab permasalahan yang ada sehingga harus dimulai dari tahapan sebelumnya. Penentuan pilihan yang inovatif juga harus memperhatikan aspek teknis dan non teknis sehingga dapat beroperasi secara efektif efisien.
- Implement
Inovasi yang telah dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan diatas dapat diimplementasikan. Tahapan ini dilaksanakan ketika tahapan-tahapan diatas telah dilalui dan menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Diharapkan produk yang telah masuk tahap implementasi merupakan solusi terbaik.
- Learn
Proses pembelajaran terhadap sebuah produk atau teknologi atau sistem yang telah diterapkan harus terus dapat dilakukan. Hal ini untuk meminimalkan potensi masalah baru yang dapat timbul pada masa operasi. Selain itu, proses pembelajaran sistem yang beroperasi dapat menjadi awal dalam proses identifikasi masalah yang menjadi pertimbangan penting dalam melakukan perencanaan baru di masa yang akan datang.
Sumber: msonnyabf.id
Disclaimer: You may use and re-use the information featured in this website (not including GES logos) without written permission in any format or medium under the Fair Use term. We encourage users to cite this website and author’s name when you use sources in this website as references. You can use citation APA citation format as standard citation format. Any enquiries regarding the use and re-use of this information resource should be sent to info@gesi.co.id