Masalah pengelolaan limbah domestik saat ini menjadi isu yang ramai diperbincangkan, tidak hanya di Indonesia bahkan di tingkat Asia. Namun, kebanyakan negara hanya berfokus kepada pengelolaan air limbah dan kurang memperhatikan pengelolaan lumpur tinja. Padahal pengelolaan lumpur tinja merupakan hal yang sangat penting, mengingat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Dalam rangkaian kegiatan penilitian pengelolaan lumpur tinja, tim peneliti PT Ganeca Environmental Services (GES) bersama Institut for Global Environmental Startegies dari Jepang (IGES), mengadakan kunjungan ke kantor Balifokus yang terletak di Kota Denpasar pada Kamis (12/1). Balifokus merupakan lembaga yang bergerak di bidang peningkatan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui konsep penyehatan lingkungan. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk membahas kondisi pengelolaan limbah domestik secara umum di Kota Denpasar.
Perwakilan Balifokus, Khrisna Reza dan Dewa, mengatakan bahwa di Kota Denpasar pada beberapa tahun lalu masih ditemukan masalah terkait dengan pengelolaan lumpur tinja. Saat itu tempat pengelolaan lumpur tinja tidak berfungsi dengan optimal sehingga banyak truk penyedot tinja yang membuang muatannya sembarangan ke aliran sungai. Hal tersebut melatarbelakangi didirkannya IPLT Suwung yang kini beroperasi di bawah pengelolaan UPT PAL Bali. Pemerintah Kota Denpasar juga melakukan pergerakan untuk mengatasi masalah lumpur tinja dengan membuat tujuh SANIMAS yang masing-masing dikelola oleh satu komunitas masyarakat. Setiap tahunnya pemerintah Kota Denpasar mengadakan SANIMAS Award, yaitu suatu program yang melombakan setiap komunitas pengelola SANIMAS dengan tujuan untuk memotivasi komunitas-komunitas dalam hal pengelolaan SANIMAS ke arah lebih baik.
Oleh: Mochammad Fikry Pratama, S.T. Â (GES Environmental Engineer)