Oleh: Tsabit Walad Al-Wahad, S.T. Â (GES Environmental Engineer)
Interest in study related environmental economic valuation. Likes every sport activity, culinary, and travelling. He always want to try something new.
Ganeca Environmental Services (GES) bersama dengan Institute for Global Environmental Strategies (IGES) dari Jepang, pada tanggal 12 November 2017 melakukan kunjungan kerja ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Compact Gumuruh di Kota Bandung, Jawa Barat. IPLT Gumuruh berlokasi di stasiun pompa jaringan perpipaan air limbah domestik Gumuruh, Kota Bandung. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan oleh IGES bekerjasama dengan PT. GES mengenai Business Models of Septage Management in Urban Areas in Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, IGES dan PT. GES berkeliling meninjau dan mengamati proses pengolahan lumpur tinja mulai dari inlet hingga outlet. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Bapak Yayat sebagai Koordinator Teknis dari Stasiun Pompa dan IPLT Gumuruh. Dalam kunjungan tersebut bapak Yayat juga memberikan penjelasan mengenai seluruh tahapan pengolahan lumpur tinja.
IPLT Gumuruh ini selesai dibangun pada tahun 2016, dengan kapasitas pengolahan 20 m3/hari. IPLT Gumuruh ini merupakan proyek infrastruktur yang didanai oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sistem inlet IPLT Gumuruh menggunakan bak/kolam kecil dengan screen untuk menyaring padatan besar seperti sampah. Setelah disaring dari padatan-padatan besar, lumpur tinja dipompa ke bak pengumpul untuk selanjutnya dialirkan ke bak aerob. Dari proses aerob ini, lumpur tinja dialirkan ke bak fakultatif yang selanjutnya diproses di bak anaerob. Proses biologi pada pengolahan lumpur tinja di IPLT Gumuruh memakai teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).
Air hasil olahan dialirkan ke kolam pengumpul, lalu dialirkan kembali ke jaringan air limbah Kota Bandung untuk diolah di IPAL Bojongsoang. Selain itu, lumpur hasil pengolahan diproses di tangki clarifier. Lalu akan diproses di filter press untuk mereduksi kandungan air dalam lumpur.
IPLT Gumuruh ini telah di uji coba pada bulan Oktober 2017, dan beroperasi sekitar 1 minggu. Selama masa uji coba, rata-rata 6-8 truk tinja dengan kapasitas tangki truk berkisar antara 2-3 m3 membuang lumpur tinjanya ke IPLT Gumuruh. Berarti volume lumpur tinja yang masuk ke pengolahan berkisar antara 12 – 24 m3 /hari. Sampai saat ini IPLT Gumuruh juga masih belum beroperasi dikarenakan belum dilakukannya serah terima dari Kementrian Pekerjaan Umum ke pengelola IPLT Gumuruh.
Menurut Bapak Yayat, IPLT Gumuruh ini akan dijadikan sebagai pilot project atau contoh pengolahan limbah tinja di Kota Bandung. IPLT compact seperti ini diharapkan dapat direplikasi di beberapa wilayah perkotaan Kota Bandung karena tidak membutuhkan lahan yang luas. IPLT seperti ini juga diharapkan menjadi solusi pengelolaan limbah tinja di Kota Bandung yang sampai saat ini belum mempunyai instalasi pengolahan khusus limbah tinja.
Disclaimer: You may use and re-use the information featured in this website (not including GES logos) without written permission in any format or medium under the Fair Use term. We encourage users to cite this website and author’s name when you use sources in this website as references. You can use citation APA citation format  as standard citation format. Any enquiries regarding the use and re-use of this information resource should be sent to info@gesi.co.id