Pemantauan Sparing diatur dalam peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sejak tahun 2018 dan diperbaiki atau disempurnakan pada tahun 2019 (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.80/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.93/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2018). Kebijakan ini mengundang cukup banyak diskusi panjang yang menggambarkan “kekhawatiran” sektor industri dalam mengimlementasikannya. Tidak hanya dari sisi operasional sistem pengolahan IPAL, namun tantangan juga dihadapi oleh industri dalam memilih dan menentukan sistem serta teknologi pemantauan sparing yang tepat, handal, dan mampu beroperasi dalam periode waktu yang lama. Tentu pemilihan sistem dan teknologi ini harus menjadi perhatian managemen perusahaan karena terkait dengan investasi peralatan yang membutuhkan tidak hanya biaya investasi namun operasional perawatan.
Memahami Sistem Pemantauan Sparing
Pemantauan sparing merupakan pemantauan secara otomatik terus menerus dan dalam jaringan yg dipergunakan untuk memantau, mencatat dan melaporkan kegiatan pengukuran kadar suatu parameter dan/atau debit air limbah ke media air. Untuk mengimplementasikan pemantauan sparing, perusahaan perlu memahami sistem dan alternatif teknologi yang dapat digunakan. Tentu, penentuan sistem dan teknologi ini dilakukan dengan mempertimbangkan setidaknya aspek akurasi, kehandalan, dan durability alat agar dapat digunakan dalam periode yang lama. Setidaknya terapat beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan serius oleh perusahaan sebelum melakukan kerjasama atau pembelian peralatan pemantauan sparing.
Pertama, sensor kualitas air limbah/air tambang. Secara umum, terdapat dua tipe sensor yakni single probes dan multiprobes. Untuk melihat perbedaan Single Probes dan Multiprobes dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
SINGLE PROBE |
MULTIPROBES |
Kelebihan: • Dapat disesuaikan dengan kebutuhan • Harga relative lebih murah
Kekurangan: • Perawatan dan Kalibrasi menjadi kurang praktis · Proses instalasi tidak praktis. Terlalu banyak kabel dan memerlukan slot lebih banyak di data logger. • Beberapa tipe memerlukan penerjemahan data dari output voltage ke paramater yang diukur. • Akurasi pembacaan biasanya kurang akurat karena sensor tidak memiliki acuan referensi. |
Kelebihan: • Proses instalasi dan perawatan lebih praktis. Hanya 1 Kabel sensor. • Memiliki daya tahan dan akurasi lebih baik karena memiliki. Untuk pH umumnya memiliki pH reference yang dapat meningkatkan kestabilan dan akurasi pengukuran • elektroda referensi (lebih akurat dan stabil) • Memiliki WIPER untuk Auto Cleaning dari Jarak Jauh atau otomatis • setiap waktu/periode tertentu
Kekurangan: • Harga relative lebih mahal • Dalam seri tertentu, tidak bisa disesuaikan dengan kebutuhan |
Kedua, data logger dan transmitter (Remote Terminal Unit (RTU)). Komponen ini merupakan bagian yang juga penting untuk diperhatikan. RTU, diantaranya terdapat data logger berfungsi untuk menyimpan (storage/temprary storage) dan mentransmisikan data melalui GSM atau metode lainnya. Perusahaan harus memperhatiakn tipe data logger yang digunakan. Salah satu kriteria penting yang harus menjadi perhatian yakni akses ke data logger. Beberapa perusahaan provider seringkali menyediakan data logger bawaan sensor yang memiliki keterbatasan akses. Hal ini tentu berakibat ketidakleluasaan perusahaan untuk melakukan perbaikan atau perawatan ketika ada gangguan atau permasalahan. Data logger juga harus memiliki media penyimpanan lainnya seperti SD Card, atau tipe lainnya. Pemantauan sparing mengharuskan perusahaan mentransmisikan data dari data logger/RTU yang sudah lulus uji konektivitas, sehingga data tidak boleh mampir ke server lokal lainnya. Namun, perusahaan diperbolehkan untuk mentransmisikan data secara paralel ke server platform lainnya sebagai bagian dari upaya pemantauan internal. Selain itu, perusahaan dapat membangun early warning system sebagai pencegahan terlampaui nya baku mutu sehingga mengganggu performa pemantauan lingkungan. Early warning system dapat dibangun berupa alarm lapangam, notifikasi SMS/email/WA, atau lainnya.
Ketiga, platform pemantauan internal. Perusahaan juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan platform lain, selain platform sparing milik KLHK. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat mematau secara realtime setiap waktu. Platform ini dapat digunakan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan perbaikan sistem pengelolaan lingkungan yang digunakan.
Ganeca Environmental Services, memberikan services yang terintegrasi. Tidak hanya teknologi pemantauan tetapi GES juga menyediakan platform pemantauan yang sangat handal dan fleksible, bisa diakses menggunakan berbagai jenis gadget. Selain itu, GES juga memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam mensupervisi perusahaan untuk melakukan improvement pengoperasian IPAL sehingga pemantauan sparing dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi managamen perusahaan.
Disclaimer: You may use and re-use the information featured in this website (not including GES logos) without written permission in any format or medium under the Fair Use term. We encourage users to cite this website and author’s name when you use sources in this website as references. You can use citation APA citation format as standard citation format. Any enquiries regarding the use and re-use of this information resource should be sent to admin@gesi.co.id