Isu perubahan iklim merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Pasalnya perubahan iklim bisa mempengaruhi kondisi cuaca. Pengaruh perubahan iklim dapat terasa pada kondisi cuaca dan menggeser siklus musiman. Dalam satu tahun bisa jadi musim hujan menjadi lebih panjang dan berpotensi memicu banjir. Bisa juga musim kemarau panjang terjadi dan menyebabkan terjadinya krisis air bersih. Belum lagi jika membicarakan turunan dari bencana tersebut. Kedua kondisi cuaca ekstrem tersebut harus bisa diantisipasi PDAM selaku operator utama penyedia air bersih.
Dalam rangka menghadapi tantangan tersebut, PT Ganeca Environmental Services bekerja sama dengan IUWASH mengadakan studi terkait kerentanan sumber daya air sebagai akibat dari perubahan iklim. Studi dilaksanakan di dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Bantaeng dan Jeneponto. Dalam studi tersebut tim PT Ganeca Environmental Services melaksanakan kajian baik secara teknis maupun non-teknis. Pada aspek teknis dikaji mengenai kondisi sumber air permukaan dan air tanah, baik yang sudah dimanfaatkan oleh PDAM maupun yang belum. Selain itu, dikaji pula ada kerentanan sumber air terhadap kondisi bencana yang mungkin terjadi.
Hal lain yang juga dikaji pada aspek teknis adalah kondisi kelembagaan PDAM untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Sementara itu kajian non-teknis lebih difokuskan terkait kondisi ekonomi masyarakat dan aspek finansial dari PDAM.
Studi berlangsung selama enam bulan, sejak Januari hingga Juli 2015. Hasil dari studi yang dilakukan diharapkan dapat membantu PDAM untuk menghadapi fenomena perubahan iklim. Sehingga, PDAM bisa menjamin kelangsungan suplai air bersih bagi masyarakat.
Oleh: Fery Adi Prasetyo (GES Environmental Engineer)